Gerakan #SadarRisiko Indonesia: Mengenal Dimas Syailendra Ranadireksa, Ketua MASINDO

4 minutes reading
Friday, 6 Jun 2025 23:37 1 Admin

Di tengah dinamika dan keberagaman Indonesia, kesadaran akan risiko menjadi kunci penting demi mendukung pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan bersama. Bersama Dimas Syailendra R., Ketua Masyarakat Sadar Risiko (MASINDO), kami mengajak Sobat #SadarRisiko untuk mengubah cara pandang terhadap risiko, melalui berbagai inisiatif dan kolaborasi lintas sektoral MASINDO yang bertujuan untuk menanamkan budaya #SadarRisiko di setiap lapisan masyarakat.

Di tengah dinamika dan keberagaman Indonesia, kesadaran akan
risiko menjadi kunci penting demi mendukung pembangunan berkelanjutan dan
kesejahteraan bersama. Bersama Dimas Syailendra R., Ketua Masyarakat Sadar
Risiko (MASINDO), kami mengajak Sobat #SadarRisiko untuk mengubah cara pandang
terhadap risiko, melalui berbagai inisiatif dan kolaborasi lintas sektoral
MASINDO yang bertujuan untuk menanamkan budaya #SadarRisiko di setiap lapisan
masyarakat.

Misi sederhana namun kuat ini semakin mendorong berbagai
inisiatif MASINDO melalui berbagai cara dan di seluruh Indonesia.

Kesadaran risiko bukanlah konsep yang abstrak. #SadarRisiko
dan #KurangiRisiko adalah kunci untuk mengantisipasi konsekuensi dari setiap
langkah yang kita ambil.

Dalam hal ini, kesadaran risiko berperan sebagai pendekatan
praktis dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah kehidupan individu
hingga level masyarakat.

Filosofi ini meluas ke contoh sehari-hari lanjut Dimas.
“Harapannya, dalam setiap pengambilan keputusan, kita sudah bisa
mengantisipasi dampak positif atau negatifnya. Contohnya melakukan pinjol.
Kadang orang kaget kalau gagal bayar dan harus menghadapi konsekuensinya. Nah
ini seharusnya tidak terjadi kalau sudah #SadarRisiko”

Kesadaran akan risiko menjadi kunci penting demi mendukung
pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan bersama. Bersama Dimas Syailendra
R., Ketua Masyarakat Sadar Risiko (MASINDO), kami mengajak Sobat #SadarRisiko
untuk mengubah cara pandang terhadap risiko, melalui berbagai inisiatif dan
kolaborasi lintas sektoral MASINDO yang bertujuan untuk menanamkan budaya
#SadarRisiko di setiap lapisan masyarakat.

Mengubah Pola Pikir Indonesia

MASINDO berupaya untuk mendorong perubahan paradigma
masyarakat dalam hal melihat sebuah risiko – dari reaktif ke proaktif.

“Kita harus terbiasa berpikir ‘nanti bagaimana’
daripada ‘bagaimana nanti’,” tegas Dimas. “Artinya harus terbiasa
untuk berpikir tentang langkah-langkah yang akan diambil di masa depan daripada
hanya memikirkan bagaimana menghadapi situasi saat ini.”

Dimas mengilustrasikan ini dengan contoh praktis:
“Kalau Sobat #SadarRisiko naik sepeda motor ke tempat kerja, pertimbangkan
risikonya dengan berpikir ‘nanti bagaimana kalau terpapar asap knalpot
kendaraan lain’? Kesehatan berisiko terganggu karena asapnya mengandung TAR
yang bersifat karsinogenik atau memicu kanker. Selain itu, pakaian juga
berisiko bau asap. Karena menyadari risiko- risiko tersebut, Sobat #SadarRisiko
memakai masker untuk mengurangi risiko bahaya TAR dan memakai jaket supaya pakaian
berkurang terpapar asapnya.”

Membangun Indonesia yang Tangguh

Visi MASINDO tidak hanya tentang kesadaran risiko individu,
tetapi juga strategi pembangunan nasional. Hal ini terlihat dalam diskusi
publik terbaru kolaborasi antara MASINDO dan Kompas Group Radio Network
berjudul “Membangun Indonesia Tangguh: Penerapan Paradigma Sadar
Risiko dalam Pembangunan Berkelanjutan.”

Dalam forum terbuka tersebut, Dimas menekankan bagaimana
kesadaran risiko menjadi semakin relevan saat Indonesia mempersiapkan visi
“Indonesia Maju 2045”. 

“Menghadapi tantangan global yang semakin kompleks,
pendekatan sadar risiko menjadi semakin relevan dalam pembangunan Indonesia
yang berkelanjutan,” ujarnya.

Diskusi tersebut menghadirkan tokoh-tokoh penting termasuk
Amich Alhumami, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan
Kementerian PPN/Bappenas, yang menekankan pendekatan pengurangan bahaya
daripada kebijakan zero-tolerance dalam pengelolaan
risiko. 

“Dalam konteks pembangunan, pengurangan bahaya berperan
dalam konteks menjaga stabilitas, sehingga ketika mau beralih dari ekonomi
ekstraktif (brown economy), kita tetap memiliki kesadaran untuk
membangun Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Amich.

Pada acara tersebut, anggota DPR RI, Puteri Anetta Komarudin
menambahkan, “Mitigasi risiko dan menerapkan kebijakan pengurangan risiko
lebih realistis untuk diterapkan di Indonesia dibandingkan mengeliminasi risiko
secara total. “Contohnya, pada sektor tembakau yang menghadapi tantangan
regulasi yang meningkatkan risiko peningkatan rokok illegal. Hal ini
mengingatkan kita akan pentingnya kebijakan berbasis mitigasi risiko perlu
dicari keseimbangannya dari segi ekonomi dan kesehatan.”

Sementara itu, Hari Prasetiyo, pakar hukum dari Universitas
Indonesia menambahkan, “Pemetaan risiko yang tepat menentukan kebijakan yang
lebih terarah, efektif dan responsif terhadap berbagai tantangan yang mungkin
muncul. Kaitannya dengan tujuan Bappenas untuk mengurangi prevelansi merokok
dan dampak kesehatannya, pendekatan pengurangan risiko bisa diadopsi untuk
menciptakan kebijakan yang lebih seimbang.”

Kolaborasi untuk Indonesia yang Lebih Tangguh

Salah satu keunggulan MASINDO adalah pendekatan lintas
sektoralnya. “Kami terbuka untuk berkolaborasi dengan pemerintah, industri,
media, NGO, dan masyarakat,” jelas Dimas. Pendekatan ini menjadi landasan untuk
menciptakan budaya sadar risiko yang tidak hanya mengedukasi, tapi juga
mendorong terciptanya kebijakan yang responsif dan inovatif. 

MASINDO tetap aktif membangun kesadaran mengenai dampak
risiko, #SadarRisiko dan cara #KurangiRisiko melalui edukasi, advokasi, dan
mendorong pembuatan kebijakan berbasis riset.

Saat Indonesia melangkah menuju tahun 2045— dengan prediksi
70% populasi berada di usia produktif—Dimas dan MASINDO turut berupaya
mendukung pemerintah dalam menyiapkan “Generasi Emas” yang cerdas
dalam mengambil keputusan, dengan fondasi yang kuat dalam kesadaran risiko,
menuju pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Untuk  mengetahui lebih lanjut tentang penerapan
kesadaran risiko dalam kehidupan sehari-hari, ikuti terus media sosial MASINDO
agar terus membangun dan mengembangkan budaya #SadarRisiko dan #KurangiRisiko!

Artikel ini juga tayang di vritimes

LAINNYA